
Aku Bukan Siapapun
Adakah insan yang mahfum
Apa yang kan terjadi sejengkal waktu ke depan?
Suka citakah … tersakitikah …
Atau … matikah ….
Terhentak jiwaku temui nyatanya takdir
Belum tuntas tata sesak di dada
Napas masih lelah tersengal
Seakan usai daki tanjakan tanpa ujung
Tanjakan demi tanjakan terjal
Bertubi menghadang menantang
Siap ledakan buncahan emosi
Kala tak lagi mampu kupagari
Kemana terbangnya semua janji
Kemana senyum yang mestinya mengembang
Mestikah kuserahkan semua ini pada sang waktu
Yang seolah diam perkeruh kebimbangan
Satu persatu bertolak tinggalkan diri
Tanpa basa basi terlebih permisi
Bulir air mata menetes pelan namun pasti
Dalam senyap
Kini kusadari
Sejauh apapun kaki ini kulangkahkan
Setinggi apapun asa ini kuawangkan
Tak kan larat ‘ku menyelinap dari takdir-Mu
Ya Allah Penguasa alam semesta
Aku bersimpuh di hadirat-Mu
Beri aku ampunan-Mu
Tak kan mampu kupikul semua dosaku
Ya Allah, asahlah ingatanku
Agar tak sedetikpun kulupa tuk tak mengingat-Mu
Agar tak sekejap pun kulalai agungkan nama-Mu
Ya Allah, hanya pada-Mu kubergantung
Beri aku kekuatan di setiap tarikan napasku
Aku lemah tiada berdaya
Tanpa-Mu, aku bukan siapapun
***
*Cileunyi Bandung, 25 April 2020
Sumber gambar : Canva
Editor : DLZ’s crew
dailyliteracyzone/neniutamiadiningsih